NGONTRAS#5 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-5) dengan tema Tradisi Lisan sebagai Media Pembelajaran

[NGONTRAS#5]

Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Jember (HISKI Komisariat Jember) bekerja sama dengan Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Jember (Sind FIB UNEJ), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (FTIK UIN KHAS Jember), dan Kelompok Riset Pemaknaan Sosiologi Sastra (KeRis MAGISTRA) mempersembahkan:

NGONTRAS#5 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-5) dengan tema Tradisi Lisan sebagai Media Pembelajaran.

Sabtu, 4 Desember 2021
Pukul: 10.00–12.00 WIB
(Ruang zoom dibuka pukul 09.30 WIB) Selengkapnya

Pakar Linguistik UGM: Relasi Sosial sebagai Penentu Kuasa Bahasa

Bahasa merupakan media untuk menguasai, menghegemoni, dan mendominasi. Praktik kuasa bahasa didukung oleh relasi sosial yang ada di masyarakat. Struktur sosial dan relasi sosial menjadi salah satu faktor utama penentu kuasa bahasa.

“Siapa yang menguasai dan siapa yang dikuasai, dapat dilihat dari penggunaan bahasanya, sekaligus relasi sosialnya!” Demikian penandasan Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A., pakar linguistik dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), Yogyakarta. Pernyataan tersebut disampaikan ketika menjawab pertanyaan audiens dalam Webinar NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4), yang diadakan secara daring melalui zoom meeting, Sabtu (6/11/2021).

NGONTRAS#4 dengan tema “Kuasa Bahasa” diselenggarakan oleh HISKI Komisariat Jember bekerja sama dengan FIB UNEJ, Sind FIB UNEJ, KeRis KALITAN, dan ATL Jember. Selain Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A., dihadirkan juga Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd., dosen FIB UNEJ, moderator Dr. M. Ilham, M.Si., ketua ATL Jember, dan pewara Zahratul Umniyyah, dosen FIB UNEJ. Selengkapnya

Pakar Linguistik UNEJ: Pola Bahasa sebagai Penanda Spirit Zaman

Pola penggunaan bahasa oleh masyarakat pada masa tertentu merupakan penanda spirit zaman. Tanda-tanda zaman dapat dipahami dari pola bahasa yang digunakan oleh masyarakat atau penguasa. Pola penggunaan bahasa pada masa Orde Baru cenderung berbeda dari Orde Reformasi, karena spirit zamannya berbeda.

“Pada masa Orde Baru banyak digunakan pola bahasa eufemisme. Majas eufemisme dimanfaatkan sebagai strategi untuk menyembunyikan tindak suap!” Demikian penegasan Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd., pakar linguistik dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), yang disampaikan dalam Webinar NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4), secara daring melalui zoom meeting, Sabtu (6/11/2021). NGONTRAS#4 bertema “Kuasa Bahasa” diselenggarakan oleh HISKI Komisariat Jember bekerja sama dengan FIB UNEJ, Sind FIB UNEJ, KeRis KALITAN, dan ATL Jember. Dihadirkan pula Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A., (FIB UGM), moderator Dr. M. Ilham, M.Si., ketua ATL Jember, dan pewara Zahratul Umniyyah, dosen FIB UNEJ. Selengkapnya

Prof. Bambang Wibisono: Menebar Bahasa, Meraup Kuasa

Bahasa berkekuatan untuk menciptakan pengaruh. Bahasa memiliki daya untuk membentuk perilaku dan mempengaruhi perilaku orang lain. Oleh karena itu, bahasa tidak hanya berdaya untuk sarana perekam dan penyampai pikiran, atau menjalin kerja sama, tetapi juga berdaya untuk membujuk, meminta, bahkan memaksa orang lain untuk melakukan tindakan tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh penuturnya.

“Orang-orang yang berkeinginan meraup kuasa, harus mau dan mampu menebar bahasa. Oleh karena itu, tebarlah bahasa, maka kau akan meraup kuasa!” Demikian penegasan Prof. Bambang Wibisono, M.Pd., pakar linguistik dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ). Pernyataan tersebut disampaikan ketika dihubungi untuk persiapan presentasi Seminar Nasional dalam NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4), Sabtu mendatang (6/11/2021). Selengkapnya

Prof Putu: Permainan Bahasa sebagai Strategi untuk Menguasai

Bahasa bukan sekedar sarana komunikasi, melainkan juga sebagai media untuk permainan dan mempermainkan. Permainan bahasa dapat memunculkan efek estetika, kelucuan, maupun makna baru. Mempermainkan bahasa dapat juga dimanfaatkan sebagai strategi untuk menguasai, baik menguasai mitra tutur, maupun menguasai publik yang dapat mengakses permainan bahasa tersebut.

“Kalau kita ingin menguasai, mulailah penguasaan itu dari media bahasa,” demikian penegasan Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A., pakar linguistik dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), Yogyakarta. Pernyataan tersebut disampaikan ketika dihubungi untuk persiapan presentasi Seminar Nasional dalam NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4), Sabtu mendatang (6/11/2021). Selengkapnya

NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4) dengan tema Kuasa Bahasa

[NGONTRAS#4]

Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Jember (HISKI Jember) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (Sind FIB UNEJ), Kelompok Riset Kajian Linguistik Interdisipliner dan Terapan (KeRis KALITAN), dan Asosiasi Tradisi Lisan Komisariat Jember (ATL Jember) mempersembahkan:

NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4) dengan tema Kuasa Bahasa.

Sabtu, 6 November 2021
Pukul: 10.00–12.00 WIB
(Ruang zoom dibuka pukul 09.30 WIB) Selengkapnya

NGONTRAS#3 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-3) dalam format Kuliah Pakar dengan tema Drama Indonesia Zaman Jepang

[NGONTRAS#3]

HISKI Komisariat Jember bekerja sama dengan Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (Sind FIB UNEJ), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember (FKIP UMJ), dan Kelompok Riset Tradisi Lisan dan Kearifan Lokal (KeRis TERKELOK) mempersembahkan:

NGONTRAS#3 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-3) dalam format Kuliah Pakar dengan tema Drama Indonesia Zaman Jepang.

Sabtu, 16 Oktober 2021
Pukul: 10.00–12.00 WIB
(Ruang zoom dibuka pukul 09.30 WIB)

Sambutan:
Dr. Kukuh Munandar, M.Kes.
(Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Jember)

Pembicara:
Dr. Cahyaningrum Dewojati, M.Hum.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, & Dosen Tamu di TUFS (Tokyo University of Foreign Studies), Jepang Selengkapnya